Pamitan dengan Pak Walikota

0 comments

Kunjungan - Walikota Abdillah menerima kunjungan Pimpinan Perusahaan Harian Sumatra sekaligus Ketua Panitia Pemilihan Putri Medan Metropolitan 2006, Senin (3/7). Kunjungan ini terkait kesiapan PMM 2006 bertolak ke Malaysia sebagai pengemban misi promosi pariwisata dan budaya Medan. Tampak (dari kanan ke kiri) Walikota Abdillah, Damai Yona Nainggolan, Juara I PMM 2006 Cindy Camelia, Runner up II Tengku Tata Nuranasmita.

Walikota Medan Drs H Abdillah Ak MBA, didampingi Sekda Drs H Afifuddin MSi, Kadis Pariwisata Christopell Manurung SH dan Kabag Hakda H Ikrom Helmi Nasution SH, menerima kunjungan Putri Medan Metropolitan pada hari Senin (3/7 2006) di Balaikota Medan.
Damai Yona Nainggolan, penggagas PMM, yang didampingi Cindy, Tata dan Aini, menjelaskan para putrid telah melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan tugas perdana sebagai Duta Kota Medan dalam anjangsana ke Malaysia.
Kunjungan ini merupakan rangkaian dari program. Para putri akan melakukan kunjungan budaya ke beberapa kota di Malaysia, seperti Penang dan Kuala Lumpur, mulai 6 sampai 13 Juli 2006.


Putri Medan Metropolitan nantinya akan mengisi berbagai kegiatan budaya, seperti kesenian, tarian, fasion show dan lain-lain. Kegiatan ini diharapkan bisa turut membantu promosi pariwisata dan budaya Kota Medan.
Walikota mengatakan sangat mendukung keberangkatan tersebut. "Karena kegiatan ini merupakan ajang promosi bagi Kota Medan untuk mengenalkan Kota Medan ke negara luar," ujarnya.

Walikota berharap peserta yang berangkat menjaga marwah dan nama baik bangsa, sanggup menunjukkan kepribadian serta memperkenalkan kesenian daerah.
Sebagai bentuk perhatian Pemko Medan, keberangkatan para putri akan dipandu Dinas Pariwisata dan Bagian Hubungan antar Kota dan Daerah. Selain mengemban misi kebudayaan dan promosi pariwisata Medan, kunjungan ke negeri jiran itu juga berkaitan dengan penguatan hubungan sister city antar dua negara.



Putri Medan Metropolitan mempunyai misi menjadi Duta Kota Medan ke Malaysia. Kunjungan ke negara tetangga yang dilakukan pada 6 Juli 2006 itu menjadi tanggung jawab tersendiri bagi masing-masing putri. "Saya harus mempersiapkan diri baik secara mental maupun fisik, karena kunjungan ini menjadi tanggung jawab besar yang harus ditunaikan," ucap Cindy, di sela-sela latihan menari di markas putri Jalan Imam Bonjol, Medan.

Gadis cantik ini mempersiapkan fisik dengan cara menjaga makanan, istirahat dan vitamin yang cukup. Secara mental, ia tidak mau mempermalukan Medan di ajang Internasional. Latihan menari, personality dan kebolehan lainnya, dijalani dengan semangat.

Di Malaysia, ia akan menunjukkan suara merdunya diiringi alunan hasapi yang akan dimainkan oleh seorang putri Medan lainnya, Hotmariyani Theresia Sidabutar. Kebolehan memainkan alat musik hasapi itu pun dilakukan There, panggilan akrabnya, dengan semangat.

"Main hasapi susah sekali, harus pakai feeling, kalau nggak bisa berantakan," tuturnya. Namun, ia tetap bersemangat mengasah kemampuannya hari demi hari. Ia berharap, tujuan perjalanan ini bisa tercapai, yaitu memperkenalkan budaya Medan kepada publik Malaysia.

Selain menjalankan tugas, gadis yang harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk ujian semester dan perjalanan ke Malaysia ini, tetap ingin berbelanja. "Namanya cewek, tetap belanja itu penting," katanya sambil tersenyum simpul.
Lain lagi dengan Tengku Nuranasmita, yang akrab dipanggil Tata, jerawat adalah masalah utama yang harus diatasi menjelang keberangkatan. Selain itu, pengendalian diri agar tidak gugup harus diatasi gadis manis ini.

Rasa bangga menjadi Duta Kota Medan tak membuat gadis yang duduk di bangku SMA ini menjadi sombong. "Bukan berarti rasa bangga membuat kita menjadi sombong," tegasnya. Latihan yang setiap hari dijalaninya sejak pukul tiga hingga enam sore ini dilakukannya dengan penuh semangat dan tawa. Tak jarang, beberapa kesalahan dalam menari yang dilakukan, tak membuatnya patah arang. "Kalau latihan dibawa berat pasti jadi nggak enak. Kalau dibawa asyik pasti jadi menyenangkan," ujarnya sambil menyuapkan bubur kacang hijau untuk menjaga kesehatan fisik.


0 comments

Lima Putri Medan Metropolitan 2006 dan Pemimpin Perusahaan Harian Sumatra Damai Yona Nainggolan berfoto bersama Artis sekaligus Pereli Nasional Sultan Djorghi di sela-sela acara Pelepasan Rally Nasional Putaran V Sumatra Utara di Merdeka Walk


Jadi Checkered Flag Girls

0 comments

Putri Medan Metropolitan ternyata tak hanya pandai berlenggok di atas catwalk. Buktinya, saat Gudang Garam International Rally 2006 resmi dibuka, para putri beralih profesi menjadi Checkered Flag Girls.

Start yang dilakukan di Merdeka Walk pada hari Jumat malam tanggal 24 Juni 2006 malam, Cindy, Kimi, Sarah, Nur’aini dan There mengibarkan bendera start tanda dimulainya perlombaan bergengsi itu. Turut hadir dalam grand opening Gudang Garam International Rally 2006 ini Ketua Rally Ari Batubara, Pangdam I BB Mayjen Liliek AS, kepala-kepala dinas di Sumatera Utara, pengurus Rally Sumatera Utara dan Pemimpin Perusahaan Harian Sumatra Damai Yona Nainggolan. Artis ibukota sekaligus pembalap, Sultan Djorghi juga hadir memeriahkan acara.

Sebelumnya beralih porofesi sebagai Checkered Flag Girls, para putri mempersembahkan tarian khas Batak. Penampilan putri yang paling terkenal di Medan ini mendapat sambutan antusias dan meriah dari para penonton. Acara yang bergengsi ini menarik perhatian seribuan penonton yang memadati pelataran Merdeka Walk. Riuh tepuk tangan membahana ketika satu persatu mobil yang mengikuti rally dilepas ke jalan raya. Satuan keamanan dari kepolisian pun tampak berjaga-jaga di sekeliling arena demi memperlancar arus lalu-lintas.

Puluhan mobil yang mengikuti rally ini dilepas dan akan finish pada esok harinya. Para pembalap top Indonesia mengikuti kejuaraan tahunan ini, seperti Rizal Sungkar, Subhan Aksa, Arish asal Malaysia, Prihatin asal Medan. Satu-satunya pembalap wanita yang turut serta adalah Mili dengan nomor mobil 21.

Ketua Rally Ari Batubara dalam kata sambutannya berharap agar perlombaan ini dapat dilakukan dengan semangat olahraga yang dilandasi sportivitas. “Dan juga dapat memajukan olahraga di Indonesia,” katanya. Ia juga mengucapkan terimakasihnya kepada seluruh jajaran pemerintahan Sumatera Utara atas terselenggaranya ajang rally.


Di Pentas Musik Country

0 comments

Meski diguyur gerimis, Pagelaran Musik Country yang berlangsung di Merdeka Walk pada hari Sabtu 16 Juni 2006, tetap meriah. Pentas musik aliran country ini digelar Harian Sumatra, Putri Medan Metropolitan, Radio Lite FM dan Merdeka Walk.
Penampilan bintang tamu Black Limousine Band benar-benar menghadirkan suasana country di malam itu. Sebagian penonton terlihat ikut bergoyang ala country di depan panggung. Musik country ternyata tidak hanya diminati orangtua saja, anak muda hingga kecil pun terlihat ikut bergoyang menikmati alunan musik yang dibawakan apik oleh para musisi.

Rapim Purba, MC yang juga penyiar kawakan Lite FM, mengajak beberapa penonton untuk ikut menari country di depan panggung. “Ayo sekalian belajar. Saya juga belum bisa nari country lho,” ujarnya.
Dengan lihai, beberapa penonton menari di depan panggung. Satu persatu penonton lainnya pun ikut bergabung ke kerumunan penari country tersebut. Tak hanya musik yang diperdengarkan, namun beberapa pasangan dari penonton diajak naik ke atas panggung untuk mengikuti kuis kemesraan.

Pertanyaan pun dilontarkan kepada empat pasangan suami istri yang naik ke panggung. “Di mana pertama kali bapak dan ibu bertemu?” Tanya si pembawa acara. Dua pasangan pun menjadi pemenang dengan jawaban yang sama. Kedua pasangan pemenang kuis itu pun berdansa mesra diiringi alunan musik country.

Tak lama kemudian, rombongan Putri Medan Metropolitan tiba di depan pentas. Ketua Penyelenggara Pemilihan Putri Medan Metropolitan Damai Yona Nainggolan terlihat bersama mereka.
Seperti penonton lainnya, semua putri ikut menari di depan panggung. Mereka tampil lincah dengan gaya ala country plus sepatu boot dan topi cowboy yang mereka kenakan.
Ketika hujan semakin deras, pentas musik country akhirnya berhenti diiringi tepukan meriah dari para penonton yang memadati areal Merdeka Walk. Misiani, warga Deli Tua, mengatakan acara malam itu sangat bagus. Menurut penggemar musik country ini, acara yang diadakan sangat menghibur pengunjung Merdeka Walk, khususnya para penggemar musik yang berinduk dari Negeri Paman Sam itu.

“Selama ini yang ada kan hanya hiburan untuk anak muda saja, sekali-sekali orangtua juga boleh dong,” tuturnya sambil tertawa. Walaupun ia menggemari aliran musik ini, namun ia mengaku tak pandai menyanyikannya. “Saya suka sekali musiknya, tapi nggak pandai menyanyikan lagunya, soalnya suara saya nggak bagus,” ujarnya lagi.
Sama halnya dengan Barot, pengunjung Merdeka Walk. Sejak acara dimulai, lelaki setengah baya ini dengan lihainya bergoyang mengikuti irama. “Bagi saya musik country itu sangat enak terdengar di telinga,” katanya. Bahkan, ia menambahkan akan merasa senang apabila acara seperti ini lebih sering lagi diadakan.


0 comments


LIRA & PMM 2006 - Putri Medan Metropolitan 2006 berfoto bersama para anggota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) di sela-sela acara Seminar Nasional tentang Reformasi Birokrasi.



Peresmian - Putri Medan Metropolitan 2006 dalam peresmian Graha LIRA Kota Medan bersama Pemimpin Perusahaan Harian Sumatra Damai Yona Nainggolan dan Presiden LIRA M Yusuf Rizal serta pengurus LIRA Sumut.


About me

Last posts

Archives

Links


Created By